" Dan jika kalian bersyukur, niscaya Dia meridhai kesyukuran itu bagi kalian" (QS.39:7)

Selasa, Desember 23, 2008

Untuk Rekan-Rekan di Medan Dakwah

At Tadhhiyah (Pengorbanan)
Yang kami maksud dengan at tadhhiyah (pengorbanan) adalah pengorbanan jiwa raga, harta dan waktu serta segala sesuatu dalam rangka mencapai tujuan. Dan tidak ada kata jihaddi dunia ini tanpa adanya rasa pengorbanan. Anda jangan merasa bahwa pengorbanan anda akan hilang begitu saja demi menempuh jalan fikrah dakwah kami ini. Tapi itu tak lain adalah sevagai sevuah ganjaran yang melimpah dan pahala yang besar, barang siapa yang tak mau berkorban dengan kami maka ia akan berdosa. Karena Allah SWT telah menegaskan hal itu dalam banyak ayat Al Qur'an. Dengan memahami ini, maka anda akan memahami doktrin bahwasannya "mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi". (Hasan Al Banna)
Ajruki 'ala qadri nashabiki"(ganjaranmu tergantung pada kadar kelelahanmu)

Kemauan Berkurban dan Sikap Yang Jujur
Kemauan yang jujur akan wujud dalam aplikasi yang berani menantang bahya akan segala hambatan, adalah seperti akar yang sehat menembus tanah yang keras dengan bebatuan. Ketika kaum beriman dihadang berulang kali, yang muncul adalah keberanian dan kelezatan merespon tantangan. Dua Kali mereka berhasil memukul mundur serangan kuffar Quraisy di medan Badar dan Uhud dalam rentang waktu yang amat singkat. Ternyata masih disusul dengan serangan sekutu yang secara kuantitatif tidak seimbang (gabungan Yahudi, Ghathafan dan Munafiqun). Mungkin kekuatan lain sudah shock, tetapi alih-alih dari itu semua, mereka serentak mengungkapkan sikap yang sama dan padu " inilah yang dijanjikan Allah dan RAsulNya dan benarlah Allah dan RasulNya".( QS. Al Ahzab:22)
Tidak seperti hewan yang digemukkan dengan memberi makanan, ternyata iman dan amal shalih digemukkan dengan pengurbanan. Semakin sedikit tubuh mendapatkan respon bagi kenikmatan syahwatnya, maka akan semakin besar ruh untuk berkurban.
Manusia semacam Bal'am adalah sejenis makhluk yang tak henti-hentinya mengikuti tarikan grafitasi syahwat dan mulutnya selalu berliur oleh selera dunia. Berapapun ia di beri, tetplah ia menjulur, bagaikan anjing (QS.Al A'raf:175). Ia akan rela mengurbankan kehormatannya sebagai orang berilmu demi dunia yang tak pernah memuaskan dahaga. Pasanglah jam dan perhiasan mahal ditangan seharga 1 miliar, lalu lemparkan sepotong tulang dengan sedikit saja daging dan lihatlah apakah anjing itu tetap tertegun melihat kilauan perhiasan yang sangat mahal ataukah akan berlari mengejar tulang? Ah, jangankan perbandingan miliar dengan tulang-belulang, bayang-bayang tulang yang dilihatnya dip[ermukaan telaga membuatnya terjerumus oleh bayang-bayang tulang di mulut anjing lain yang tak lebih dari bayang-bayang dirinya.

Jadi Orang Besar dengan Resiko Besar
Ibnu Abbas radiallahuanhu diminta waktunya sejenak oleh seseorang untuk suatu urusan kecil. Datanglah padaku dengan urusan yang besar dan urusan yang kecil serahkan pada yang lain. Mengapa nabi Ibrahim selalu meminta lisan yang shidiq dikalangan generasi berikut? Mengapa Nabi ismail dan Abu bakar dijuluki si jujur? Apa jadinya bila nabi Ibrahim gagal meninggalkan ummu Ismail dan Ismail alaihissalam di lembah tak bertanaman di sisi rumahnya yang dihormati(QS Ibrahim:37). Apa jadunya bila Ismail alaihissalam yang beranjak remaja memanfaatkan kemanusiaan bapaknya agar tidak terjadi pengorbanan besar itu (QS.Shaad:102) ? jelas mereka akan menjadi orang yang tak pernah punya eran diatas pangung sejarah. Karena sejarah tidak mau mengabadikan orang-orang biasa yang perjalanan gidupnya datar tanpa tantangan. Kadang orang merasa ada dinamika dalam sejarah dan ia menontonnya tanpa berpikir ia sendiri mampu menjadi aktor dalam sejarah. Inilah thufailiyat ( sifat kekanak-kanakan) yangbetapapun usia fisik telah jauh diambang tua, namun fikiran pemikiran pemiliknya ertinggal dimasa lalu yang lugu, mentah dan khas kekanak-kanakan.
Belakangan datang generasi Islam yang tak merasakan lelahnya berkurban di zaman awal Islam, saat Muhajirin dan Anshar bahu-membahu membangun masyarakat baru Madinah dan tidak menajdikan islam sebagai wacana yang belaka. Mereka tak merasakan makan daun perdu padang pasir yang membuat luka kerongkongan dan remah mereka menjadi sama dengan kotoran kambing dan unta. Mereka tak merasakan blokade 3 tahun di Syi'b bin Abi Thalib, pergi meninggalkan tanah air atau disita harta dan dibunuhi keluarga mereka.
Suatu hari datanglah Mush'ab bin umair ke majelis Rasulullah, dengan pakaian bertambal. Beliau mengis mengenang masa-masa Mush'ab dimanajakan orang tuanyadalam kehidupan jahiliyah. Belau ingatkan para sahabat: "bagaimana kamu, bila kelak pagi kamu berpakaian kebesaran dan petang hari mengganti pakaian kebesaran lainnya, piring-piring makan datang silih berganti dan kamu sudah mulai memasang penutun dinding seperti Ka'bah dibalut sitar (kelambu)"
Para sahabat bertanya:" bukankah saat itu kami jadi lebih baik, kerana dapat sepenuh waktu beribadah dan tercukupi kebutuhan pokok?"
Rasulullah SAW menjwab :" Tidak. Kamu hari ini lebih baik dari hari itu."

Pengorbanan dan Tabiat Dakwah
Ia adalah langkah kembali ang benar dan jalan menghaindari eksplouitasi pengorbanan manusia bagi kepentingan Fir'aunisme, Hamanisme, Qarunisme, dan Bal'aminisme. Dan target ini sesungguhnya target dakwah itu sendiri yaitu target pembebasan. Ia perlindungan sejati bagi hamba-hamba tak berdaya yang selama ini meniti bukit kurban mereka yang salah dengan lelah, membawa sen demi sen uang yang mereka peroleh dengan keringat dan darah, bagi monster periba yang kejam dan mati rasa, pemilik modal yang yang arogan dan sais kereta kebendaan yang ringkih, tua dan berat, dihela keledai-keledai proletar dengan jasad yang semkin kurus, dimangsa para kamerad elite yang tak bermalu, memimpin dengan fanatisme, dendam dan dusta.
Pengorbanan rakyat bodoh yang terus dibodohi oleh para pemimpin berbaju paderi dan kiai, yang memanfaatkan kultus individu dan keyakinan lugu mereka tentang kewalian dan adi kodrati, padahal sang pemimpin lebih dekat pada ateisme daripada monoteisme, bahkan politeisme sekalipun. Pengorbanan menjadi sahih bila dapat mempersembahkan atau dapat mengantarkan supremasi tertinggi di tangan Allah dan termuliakannya darah dan nyawa, kehidupan dan kematian hamba, karena tertutup sudah semua jalan bagi berjayanya para penipu, pemeras dan kalangan yang memperdayakan kalangan mayoritas mengambang.
Sesungguhnya pada generasi sebelum kamu ada yang disisir dengan sisir besi yang menancap ke bawah tulang, daging atau sarafnya. Semua itu tidak mengalihkan mereka dari agama. Sunguh Allah akan sempurnakan ini, sampai seseorang dapat pergi sendirian dari San'a ke Hadhramaut tanpa ikut kepada siapapun kecuali Allah.(Al Buthy, fiqh sirah 106)

Hanya untuk-Nya
Dalil yang paling terang bahwa misi ini tak membuka peluang bagi pengurbana individu begi kepentingan figur, adalah teks-teks larangan kultus, sampai celaan yang sangat bagi seseorang yang senang orang lain berdiri menyambut kedatangannya. Ketika Imam Ali bin Abi Thalib berkunjung ke suatu tempat, rakyat datang dengan bersikap merunduk-runduk." Alangkah ruginya kelelahan yang berujung siksaan dan alangkah beruntungnya sikap ringan yang berbuah aman dari ancaman neraka".
Seseorang dapat menikmati kekaguman masyarakat terhadap kuantitas ibadah ritualnya dan ia menikmati ketentraman beribadah sambil melupakan tugas jigad lisan mencegah emunkaran di masyarakat, penaka burung untu yang merasa telah aman karena berhasil menyembunyikan kepalanya kedalam gundukan pasir namun ia tak akan pernah aman dari tuntutan Allah. Suatu hari Allah memerintahkan malaikatNyauntuk menumpahkan azab kepada penduduk suatu negeri. " Ya Rabbi, disana ada orang shalih"lapor malaikat dan Allah sungguh telah tahu hal itu." Justru mulailah dri dia, karena tal pernah wajahnya memerah karenaKu(ketersinggungan karena kerhormatan Allah dihinakan)." (HR. Ahmad)
Mahar perjuangan yang mahal, tidak hanya menjadi tiket menuju kemenangan generasi ta'sis (perintis), tetapi juga bagi generasi sesudahnya. Dan mereka harus membayar dengan pengurbanan yang sama dalam bentuk format dan gaya yang berbeda. Bagi generasi yang tidak terdesak dengan jugad qital (perang) selalu terbuka pengurbanan dengan berbagai jalan: pengurbanan waktu, perasaan, harta, kesenangan diri dan lain sebagainya.
Mukmin sejati takkan bergembira karena tertinggal dari kesertaan berkurban, betapapun udzur memberi mereka rukhsah (keringanan), namun mereka berpaling dengan mata yang basah menangis, karena mereka tidak menemukan biaya (biaya angkatan perang)"(QS At Taubah:92)
" Barang siapa bersantai dalam bekerja, niscaya ia akan menyesal pada saat pembadian upah"

Senin, Desember 22, 2008

harapan hamba...

Ya Allah...hari ini Engkau karuniakan yan terbaik bagi hamba.
Ya Allah hamba mohon kuatkanlah azzam untuk bisa menunaikan amanah dari orangtua.

SesungguhNya Engkau tahu
tiada daya dan upaya
yang bisa di rekayasa
kecuali Engkau sudah memutusknanya
Sungguh, sebaik-baik perencanaan adalah
perencanaanMu...

Kamis, Desember 11, 2008

memori dakwah fardiyah(rabu/10-12-2008)

ini adalah sekelumit kisah menarik ketika saya melaksankan dakwah fardiyah untuk mensukseskan agenda dakwah siyasi partai keadilan sejahtera dpd solo.
kita simak yuk...

masih terngiang di inagtan hari itu tanggal 10 desember 2008 jam 13 para kader berkumpul di DPC banjarsari. dengan diiringi rintik-rintik gerimis para kader datang dengan semangat sekali. yang ikhwan berkumpul di bahian dalam DPc dan yang akhwat berkumpul di bagian luar DPC. ana sangat semangat melihat generasi muslim yang tangguh, tidak berhenti beramal meskipun hujan dan gerimis menaghadanga mereka...he he..namanya juga kader dakwah..ya pantang mundur lah...ihi...
nah cerita mulai aneh disini nih...jadoi ketika sudah memasuki jam 13.30an tiap kelompok sudah siap dengan amunisi nya masing-masing. ada stiker, kalender, profil dan leaflet PKS. nah dikelompok saya tuh kan ada 4 orang. saya, khori, prihanto dan mukhlisin. akan tetapi keberjalanan kelompok hanya bisa aktif 2 orang yaitu saya dan khori. karena peihanto dan mukhlisin tidak bisa ikut. ketika kelompok lain sudah dengan siapnya bersama anggotanya masing-masing..eh saya masih sendirian, karena \akh khori tidak datang-datang. ternyata beliau di luar mau masuk bingung...lha akhawat semua.tapi akhirnya beliau bisa masuk.kemudian arahan dari pak giyatno selaku PJ Gilingan disampaikan dan akhirnya saya dan khori melaksanakan direct selling alias "dakwah fardiyah" menawarkan konsep dakwah partai keadilan sejahtera.
kita kebagian di daerah gilingan RW 17 yang secara dhohir adalah basisnya moncong putih. ketika baru masuk kami berencan muter-muter dulu, ma'rifatul maidan. dengan diiringi gerimis yang semakin mesra menemani kami, ternyata kami juga semakin dekat dan semakin menikmati proses Direct selling itu...he he
setelah muter-muter ma'rifatul maidan. kita terhenti pada satu rumah...ketua RT 4/17 namanya pak pantono. rencana awal adalah mungucapkan kulo nuwun. nmaun setelah berbicara lam ya akhirnya beliau saya jadikan obyek DS. he he sambil menyelam minum air..biar seger. wah ternyata beliau sangat senang dengan adanya pemuda-pemuda yang aktif di kepartaian terutama PKS. beliau sangat mendukung PKS. dan beliau juga menyampekan bahwa PKS adalah parta yang kader-kadernya bermoral, dan pandai-pandai- ...kaya yang saya adepin...he he. beliau juga mengusulkan supaya PKS Solo sering-sering mengadakan program real kpd masyarakat. nah trus kami nyampekan tujuan silaturahim, memperkenalkan caleg dan memberikan kenang-kenanga dari PKS.
rumah kedua adalah rumah bapak nugroho, beliau seorang driver kosti solo. beliau sangat respek pada PKS. nasib malang ditemui akh khori ketika saya masuk rumah pak nugroho, beliau masuk rumah sebelahnya pak nugroho...ternyata rumahnya ahlul salib he he itu loh yang punya tuhan yesus, tuhan bapak, tuhan kakek, mungkin tuhan bayi kali. kasihan baru ngucapin salam dan mengutarakan maksud silaturahim...e sudah di maki maki habis-habisan sampe-sampe keluar tuh nama peliharaan beliau. hiiiii ngeri yaaa...akhirnya akh khori pindah ke rumah sebelah lagi. eh ternyata sama juga baru masuk pagar, sudah ada patung tangan besar bertuliskan "tuhan memberkati" beliau langsung mengerutkan dahi dan yah ga jadi aja lah...he he kasihan deh lo.
kemudian perjalanan kami lanjutkan ke rt 2 dan 3 disini masyarakatnya lebih homogen, rumahnya kumuh dan basis PDIP. tapi ternyata tangggapan mereka rata-rata baik. dan baru kali ini ada partai politik yang turun langsung ke masyarakat. begitu yang dituturkan oleh bu tuti. beliau seorang notaris dan respek pada pks. sunhanallah ternyata dakwah sangat diharapkan oleh masyarakat.
ya Allah jagalah kami dengan dakwahMu. selamat kan kami dengan DakwahMu...
jadikanlah kami termasuk ke dalam syuhadaMu. amin

" inna ma'al usri yusro..."
sesungguhnya di dalam kesulitan ada kemudahan..

sunnatullah dalam perjalanan hidup manusia akan didapati berbagai macam hal. entah itu yang menarik dan menyenangkan maupun hal yang tidak menyenangkan. yang pasti ketike kebahagiaan yang hadir ditengah kita maka dengan serta merta kita akan menyambutnya dengan hati yang gembira..senang. dan tak jarang pula kita merayakannya dengan pesta-pesta baik kecil maupun besar. akan tetpi sebaliknya ketika kesusahan yang menimpa kita kebanyakan dari kita akan menyikapinya dengan berbagai macam gerutu dan umpatan bahkan terhadap Allah sendiri. bersuudzan kepada Allah, naudzubillah...kita terjebak. padahala sesunguhnya Allah mengilhamkan kepada setiap keputusanNya...itulah yang terbaik yang Allah berikan kepada hambanya.
idealnya adalah dalam kondisi apapun kita hendaknya mampu menjadikan momentum itu sebagai sarana mendeketkan diri pada Allah agar kita semakin dicintaiNya. Allah akan dekat dengan kita manakala kita mendekat padaNya. ingat...dengan ujian bisa jadi Allah aka meninggikan derajat kita diantara manusia. semakin bertanya cobaan dapat didindikasikan dengan semakin dekatnya kemenangan kita. layaknya firman Allah bahwa didalam kesusahan pastia ada kemudahan. di dalam kesempitan pasti ada kelapangan.
Sungguh Allah maha pengash dan maha Pemurah...berbahagialah kita ketika mendapat ujian. sesungguhnya Allah lebih melihat kita, melihat hambanya dalam menyelesaikan ujan yang Ia berikan.

Kamis, Desember 04, 2008

Untuk Kehidupan Abadi

semilir angin yang berhembus
daun-daun turut bertasbih

memuju keagnganNya
kicauan burung mengiringi
langkah perjuangan dakwah ini

gerahnya cuaca menyengat badan
keringat dan peluh mengalir
bahkan bau harum darah syuhada
membasahi bumi persada
demi tegaknya Islam rahmatan lil 'alamin

Semuanya ada di dalam rute jalan dakwah
tidak ada satupun kesuksesan amal dakwah
tanpa kefahaman
tanpa dibalut dengan keikhlasan
tanpa di realisasikan dengan amal
tanpa di rengkuh dengan Al jihad
tanpa adanya sebuah tadkhiyyah (pengorbanan
tanpa ketaatan
tanpa keteguhan
tanpa kemurnian
tanpa ukhuwah
dan tanpa ketsiqohan.

wahai sang penyeru kebenaran...!!!
malulah engkau pada RabbMu
ketika ada kesempatan amal tapi kau siakan
kau dakwahi orang lain tapi dirimu
kau abaikan
tilawah berantakan, shaum sunnah kau lewatkan
qiyaumul lail kau biarkan berlalu
tanpa kesedihan
tanpa kepiluan
bangunlah...bangkital...kembali pada komitmen awal
dakwah adalah perbaikan diri dan umat

Selasa, Desember 02, 2008

alangkah elok kerlip lintang di malem hari...

syukur pada Yang Esa rahmat pemberianNya
persaudaraan...keharmonian...
jalinkan kasih sayang

hulurkanlah bantuan
kepada yangg memerlukannya
mari kita bina satu umat maju jaya
mula diri keluarga, sahabat, masyarakat dan negara

dengan satu perjuangan
satu arah tujuan
dibawah rahmat Yg Esa
kita melangkah seiringan
satu perjuangan

rintangan pasti melanda
jgn undur walau selangkah
teruskan perjuangan
hingga ke akhirnya
andai kau gugur
andai kau syahid
kau diridai Nya

dengan satu perjuangan
satu arah tujuan
dibawah rahmat Yg Esa
kita melangkah seiringan
satu perjuangan

Senin, Desember 01, 2008

Ngapain dakwah kok musti Tarbiyah...

akhifillah...pahamilah bahwa :...

1. sasaran-sasaran tarbiyah dalam da'wah menyangkut pembentukan pedoman hidup, berinteraksi dengannya, dan melaksanakannya
2. ada unsur-unsur yang wajib dicapai pada tiap sasaran
3. tercapainya sasaran-sasaran tarbiyah ini dapat meningkatkan komitmen terhadap da'wah

alhamdulillah......

ya Allah thanks...

malam ini bisa selesaikan bab v
buat aku dan sahabat-sahabatku tetep istiqomah yaaaa

Jumat, November 28, 2008

Alhamdulillah kubahagia...:z :r
Ya Allah...
Akhirnya malam ini setengah bab IV selesai.
Smoga esok bab IV selasai...amien :t :z :z :z

Kamis, November 27, 2008

to pejuang dakwah '06



perjalanan dakwah adalah peralanan nan panjang yg kita tdk tahu kpn akhirnya.
bisa jadi kita dulu yg meninggalkan dakwah terlebih dulu. atau di masa kita ini dakwah menjadi "tegak"...tapi bukan "kapan" yang kita pikirkan...tetapi ada yg lebih esensi!
ia adalahkontribusi kita pada dakwah itu. sering komitmen diidentikkan dengan kontribusi. bagaimana kontribusi para sahabat, para masayikh dakwah dengan segenap pengorbanan jiwa dan raga. Akhi,..surga itu mahal. perlu sebuah konsistensi untuk menggapanya. semoga kita di istiqomahkan...feel the Allah sight...
Taklimat : sebagai pengganti liqoat pekan ini mhn hafalkan 30 asmaul husna awal, dan membaca buku untukmu kader dakwah karya Ust. Rahmat Abdullah. pertemuan depan kita mutaba'ah.

Tragedi Uhud

Muhammad terus bekerja keras untuk menata masyarakat. Kehidupan umat Islam di Madinah semakin baik. Setelah menang di Perang Badar, mereka makin disegani kabilah-kabilah Arab. Perdagangan maupun pertanian berjalan lancar. Rongrongan Yahudi,

untuk sementara, telah diatasi. Hal itu memudahkan Rasul untuk menyeru masyarakat untuk berperilaku lebih baik. Seruan yang bergema sampai sekarang, bahkan masa mendatang.

Suasana damai tersebut bukan tanpa ancaman. Di Mekah, kaum Qurais menggalang kekuatan besar. Bagi mereka, kuatnya muslim adalah duri yang harus disingkirkan. Apalagi, Madinah berada di tengah jalur perdagangan Mekah-Syam. Maka, Abu Sofyan menggalang kekuatan 3000 orang, termasuk 100 orang asal Thaqif. Sekitar 700 orang diantarany mengenakan baju besi, dan 200 orang pasukan berkuda. Sebanyak 3000 unta mendukung serangan itu.

Muhammad dan masyarakat Muslim tak tahu rencana itu. Sampai kemudian Muhammad menerima surat dari pamannya yang masih kafir, Abbas bin Abdul Muthalib, yang membocorkan rencana tersebut. Orang dari Ghifar yang menjadi kurir Abbas menemui Muhammad di Masjid Quba. Ubay bin Ka'b diminta Muhammad membaca surat itu. Mereka kemudian kembali Madinah, membahas ancaman Qurais. Anas dan Mu'nis anak Fudzala yang diminta menyelidiki keadaan, melaporkan bahwa musuh telah berada di sekitar Uhud, pinggiran kota Madinah.

Perdebatan berlangsung. Muhammad cenderung untuk bertahan di Madinah. Demikian pula para orang-orang tua asli Madinah, apalagi orang-orang Yahudi. Namun para anak muda --terutama yang belum ikut Perang Badar-mendesak agar mereka menyongsong musuh. Suara terbanyak menghendaki itu. Rasul pun mengalah pada keinginan demokratis tersebut.

Hari itu hari Jumat. Muhammad mengimami salat Jumat, kemudian kembali ke kamarnya. Abu Bakar dan Umar menyusul masuk, membantu Muhammad mengenakan sorban dan baju besinya. Rasulullah saat itu berusia sekitar 58 tahun. Ia memimpin sendiri pasukannya yang berkekuatan 700-an orang. Mereka segera menuju bukit Uhud. Sebanyak 50 orang ditugasi Muhammad untuk menjadi pemanah. Mereka harus menempati posisi di lereng bukit, tanpa boleh pergi, kecuali diperintahkan Muhammad.

Kaum Yahudi juga telah menyiapkan pasukan. Muhammad melarang pasukannya, "minta pertolongan orang musrik untuk melawan orang musrik." Benar, pasukan Yahudi -yang semestinya juga harus ikut mempertahankan Madinah-membubarkan diri.

Malam itu, mereka bersiaga di lereng-lereng Uhud. Rasul pun menyerahkan pedangnya pada Abu Dujana. Pagi hari tanggal 15 Syawal, tahun kelima Hijriah, darah mulai tumpah setelah Ali berduel dengan komandan pasukan Qurais, Talha anak Abu Talha. Talha tewas seketika. Selanjutnya, Ali, Hamzah dan Abu Dudjana terus berkelebat tak tertahankan. Pedang Rasul menghantam orang-orang Qurais. Bahkan sudah di atas kepala Hindun, namun Abu Dudjana mengurungkan. Ia mengaku tak tega membunuh perempuan, meskipun perempuan itulah yang telah mengobarkan perang.

Hindun memimpin barisan perempuan yang membawa tambur dan bersorak-sorai menyemangati kaum Qurais. Mereka meneriakkan syair-syarir. Antara lain, yang dikutip Haekal, "Kamu maju, kami peluk dan kami hamparkan kasur yang empuk; atau kamu mundur kita berpisah. Berpisah tanpa cinta."

Keputusan Abu Dudjana keliru. Hindun ternyata mengorganisasikan para budak, termasuk Wahsyi -budaknya asal Ethiopia. Bila berhasil membunuh Hamzah yang telah menewaskan ayah Hindun di Perang Badar, mereka akan dimerdekakan dari perbudakan. Wahsyi berhasil menghunjamkan tombaknya menembus perut bagian bawah. Tombak terus menancap sampai paman Nabi itu wafat. Konon, Hindun kemudian membelah dada Hamzah dan memakan jantung korban.

Bayang-bayang Perang Badar seperti kembali terlihat, pagi itu. Kaum Qurais mulai kalang-kabut meninggalkan arena. Orang-orang Islam mengejar-kejar mereka. Namun kemudian mereka tergoda oleh harta jarahan. Mereka segera berebut harta yang ditinggalkan orang-orang Qurais. Para pemanah di puncak-puncak bukit pun berlarian mengejar barang jarahan. Abdullah bin Juzair mengingatkan mereka untuk tidak meninggalkan pos, namun mereka tak peduli.

Di saat demikian, pasukan berkuda Qurais pimpinan Khalid bin Walid memutar bukit melakukan serangan balik. Pasukan muslim yang tak lagi bersiaga kocar-kacir. Korban berjatuhan. Muhammad terdesak hingga mundur ke puncak bukit. Ia sempat terperosok ke dalam lubang jebakan, namun diselamatkan Ali serta Talha anak Ubaidillah. Tokoh Qurais, Uthba bin Abi Waqas, melemparkan batu ke muka Muhammad. Dua keping lingkaran topi baja terputus dan menyobek pipi serta bibir Muhammad. Wajah Sang Rasul pun berdarah-darah.

Panah terus menghujani Muhammad. Namun Abu Dudjana menggunakan punggungnya sebagai perisai untuk melindungi Rasul itu. Saad bin Abi Waqas membalas serangan panah tersebut. Muhammad ikut menyiapkan anak panah bagi Saad. Tak lama setelah itu, kabar kematian Muhammad pun menyebar. Kaum Qurais bersorak-sorai. Dalam keadaan letih mereka pun meninggalkan Uhud untuk kembali ke Mekah. Abu Bakar dan Umar -yang tak mengetahui keberadaan Muhammad-tertunduk lesu. Anas bin Nadzr, yang juga menyangka Rasul meninggal, kemudian mengamuk. Ia menyerang Qurais habis-habisan sampai tubuhnya hancur nyaris tanpa dapat dikenali lagi.

Namun, masih ada satu dua Qurais yang memburu Muhammad. Ubay bin Khalaf berhasil menemukan tempat istirahat Muhammad. Ubay belum sempat mengayunkan pedang tatkala Muhammad berhasil menyambar tombak Harith anak Shimma, dan menghunjamkannya. Ali kemudian membasuh muka Muhammad yang berdarah-darah. Abu Ubaida mencabut pecahan besi yang menembus wajah Muhammad, sehingga dua gigi Rasul itu tanggal.

Mereka semua kemudian salat dzuhur berjamaah sambil duduk. Rasulullah menjadi imamnya. Senja hari, mereka tertatih-tatih menuruni bukit, menghampiri satu demi satu kaum Muslimin yang menjadi korban, lalu memakamkan mereka. 70 orang telah syahid.

Muhammad dan pasukannya kembali ke kota Medinah dengan suasana pilu. Kaum Yahudi menyaksikan mereka dari balik jendela rumah masing-masing. Senyum mengembang di bibir para Yahudi itu. Namun, mereka keliru bila menyangka semangat Muslimin telah runtuh. Esok paginya, Rasul mengerahkan pasukan mengejar pasukan Qurais. Mereka menunggu tiga hari dan menyalakan api unggun sekiranya kaum Qurais berani bertempur. Abu Sofyan, yang telah letih berperang, memerintahkan pasukannya untuk terus pulang ke Mekah.

Rabu, November 26, 2008

Luasnya ampunan Allah bagimu...



Ada seorang gadis termenung di jendela

memikirkan nasibnya yg telah ternoda
terpinggir terhina kerna dosa-dosa silamnya

ibunya tlah tiada begitu juga ayahnya
mengharungi dunia tanpa pedoman di jiwa
keliru hatinya
antara surga dan neraka

pada siapa harus dipinta
setepis rasa seulit mesra
di akhir noktah usia dirinya
yg akan berhenti jua

deraian air mata menyelisih dosanya
beban kian mengharap keampunan Tuhannya
serta ketenangan mengaruni dunia yg fana
umurnya masih muda remaja tetapi terlena kerana
nafsu mengibulinya
namun Tuhan masih cinta kan dirinya
walaupun dosanya sepenuh jiwa

mengapa perlu merasa
berjauhan dari yg Esa
sedangkan Allah sentiasa
merahmati hambanya
yg sering terlupa
nekad dan alpa terhadapnya

pada siapa harus dipinta setepis rasa seulir mesra
di akhir noktah usia dirinya yg aka berhenti jua
harapannya sudah kembali bukti kasih illahi syukur ia
ditemukan jalan kebahgiaan mengkir ceria
membenam segala kecewa...

nasyid nowseeheart

Senin, November 24, 2008

buat adik-adik al quds di fisika 07





sudah sekian lama kta tidak bertatap muka...
dalam lingkaran liqoat
afwan, mungkin banyak sekali hal yang seharusnya antum dapatkan tapi tersendat karena waktu dan kesempatan...nah, akhi..ana pengin kita mulai lagi liqoat kita insya Allah jum'at besok ba'da jumatan. coba besok kita hafalkan 20 nama awal surat dalam Al Qur'an...ditambah dengan agenda besok: tilawah, tausiyah dengan tema tazkiyatun nafs oleh heru edi dan kita aktifkan sunduq(iuran )pekanan kita lagi. pasti akan sangat bermakna...tetap semangat dan berjuanglah...umat merindukan jiwa-jiwa pejuang kita. bangkit dan bersiap-siagalah..!! OK...eh, tahu ga foto diatas foto pas kapan coba...

Minggu, November 23, 2008

Tetapkanlah



Bagai nyiur tertiup angin
bergerak tanpa kepastian
begitulah hatiku
ketika selalu mengikuti arus kehidupan
kemana saja ingin membawa
Kumencoba
melawan
menentang
namun tak kuasa
Tetapkan.....
tetapkanlah hatiku
Kuatkan .....
kuatkanlah jiwaku

konsistensi membangun peradaban!


wahai saudaraku...
suatu saat nanti akan tiba masa Islam kembali tegak dan menjadi rahmatan lil'alamin...dunia kagum dengan Islam, kagum dengan sistem yang indah, kagum dengan sebuah peradaban yang pernah dirancang oleh Rasulullah SAW. ikhwati...Tetapi, tentunya itu semua memerlukan sebuah kerja yang ekstra dari kita sebagai pengemban misi peradaban itu. misi yang Allah berikan kepada makhluknya...yang bernama manusia!
saudaraku yang di cintai Allah...adalah keniscayaan bahwa kondisi kita akan berubah manakala kita sendiri yang mengubahnya. laiaknya firman Allah SWT dalam QS. Ar Ra'du :11 "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". maka tentunya dunia akan menilai bahwa Islam itu damai, islam itu indah dan mensejahterakan manakala pribadi-pribadi kita mencerminkan keindahan islam itu sendiri...sopan, santun, cerdas, produktif dll. maka perlu bagi kita " membuat keajaiban-keajaiban " agar masyarakat juga memiliki pemahaman yang sama dengan kita sehinga dakwah kita akan mudah diterima. mari kita temukan kembali hakikat Allah menciptakan kita..ada misi peradaban...ubahlah diri kita, entah itu dalam aspek ubudiyah, muamalah, dan segala aspek diri kita. sudah saatnya kita menjadikan diri kita saleh...diri kita berarti...diri kita memiliki manfaat bagi umat. oleh karena itu ikhwati...mari kita terus benahio diri kita, miliki kesalehan pribadi, sosial dan profesi. masyarakat hatus bisa merasakan kehadiran kita sebagai orang-orang yang membawa "keajaiban". ikhwati...jangan pernah salahkan jalan dakwah ini...bila dakwah diibaratkan pohon, maka akan ada saja daun-daun yang berjatuhan. mereka tidak lain hanya akan menjadi sampah dalam sejarah peradaban manusia. tetapi keniscayaan bahwa pohon dakwah itu akan selalu menumbuhkan tunas-tunas barunya, daun-daun yang hijau yang siap berfotosintesis, produktif dan bermanfaat bagi umat. akhi, ukhti...segeralah rengkuh saudara-saudara antum agar merasakan indahnya Islam, indahnya perjuangan dalam dakwah!! Allahu akbar...semoga Allah meridhai kita semua. wallohu a'lam.

Ada Apa dengan kita ?



Saudaraku, saat mobil mewah dan mulus yang kita miliki tergores, goresannya bagai menyayat hati kita. Saat kita kehilangan handphone di tengah jalan, separuh tubuh ini seperti hilang bersama barang kebanggaan kita tersebut. Saat orang mengambil secara paksa uang kita, seolah terampas semua harapan.


Tetapi saudaraku, tak sedikitpun keresahan dalam hati saat kita melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah, kita masih merasa tenang meski terlalu sering melalaikan sholat, kita masih berdiri tegak dan sombong meski tak sedikitpun infak dan shodaqoh tersisihkan dari harta kita, meski disekeliling kita anak-anak yatim menangis menahan lapar. Saudaraku, ada apa dengan kita?


Saudaraku, kata-kata kotor dan dampratan seketika keluar tatkala sebuah mobil yang melaju kencang menciprati pakaian bersih kita. Enggan dan malu kita menggunakan pakaian yang terkena noda tinta meski setitik dan kita akan tanggalkan pakaian-pakaian yang robek, bolong dan menggantinya dengan yang baru.


Tetapi saudaraku, kita tak pernah ambil pusing dengan tumpukan dosa yang mengotori tubuh ini, kita tak pernah merasa malu berjalan meski wajah kita penuh noda kenistaan, kita pun tak pernah tahu bahwa titik-titik hitam terus menyerang hati ini hingga saatnya hati kita begitu pekat, dan kitapun tak pernah mencoba memperbaharuinya. Saudaraku, ada apa dengan kita?


Saudaraku, kita merasa tidak dihormati saat teguran dan sapaan kita tidak didengarkan, hati ini begitu sakit jika orang lain mengindahkan panggilan kita, terkadang kita kecewa saat orang lain tidak mengenali kita meski kita seorang pejabat, pengusahan, kepala pemerintahan, tokoh masyarakat bahkan orang terpandang, kita sangat khawatir kalau-kalau orang membenci kita, dan berat rasanya saat orang-orang meninggalkan kita.


Tetapi juga saudaraku, tidak jarang kita abaikan nasihat orang, begitu sering kita tak mempedulikan panggilan adzan, tak bergetar hati ini saat lantunan ayat-ayat Allah terdengar ditelinga. Dengan segala kealpaan dan kekhilafan, kita tak pernah takut jika Allah Yang Maha Menguasai segalanya membenci kita dan memalingkan wajah-Nya, kita pun tak pernah mau tahu, Baginda Rasulullah mengenali kita atau tidak di Padang Masyhar nanti. Kita juga, tak peduli melihat diri ini jauh dari kumpulan orang-orang sholeh dan beriman.


Saudaraku, tanyakan dalam hati kita masing-masing, ada apa dengan kita?

wallahu a'lam bishshowaab